Ini satu peserta dari SMUNI Bumiayu. Dengan kostum kesenian tradisional kuda lumping atau bahasa kerennya jaran ebeg mereka berlenggak lenggok mengikuti alunan musik gending yang mengandung magic ting tang ting gung... Kalau yang ini kuda lumpingnya jelas beda, habis cantik-cantik pake jilbab pula, item item. Tapi kuda lumping ini ga makan beling loh...makannya nasi, bakso, mie ayam batagor dan lain-lain... hehehe itu mah aku juga suka. Kreatif banget ya disaat banyak orang lupa budaya sendiri kita di ingatkan sama temen-temen dari SMUNI Bumiayu. Ayo ayo ting tang ting guuuuunnnngg....
Foto-foto ini sebagai kenangan acara 17an Bumiayu Paguyangan semoga bisa menjadi obat kerinduan buat saudara-saudara kita yang ga sempat pulang kampung liat ramainya karnaval di Bumiayu dan paguyangan. Apalagi 17an kali ini berdekatan dengan bulan puasa jadi mungkin tanggung buat pulang kampung, sekalian mudik lebaran aja kali yeeee..... Foto-foto ini memang tak merekam semua peserta karnaval maklum kemaren saya ambil gambar sedikit pake handycam, untung ada TopFm yang memperbolehkan foto-fotonya saya minta buat memperbanyak gambar di blog ini terimakasih TopFM. Buat temen-temen yang ingin fotonya ada di blog ini silahkan saja kirim kesini dengan senag hati saya masukan dalam tulisan saya kali ini. Mudah-mudahan bisa obat pelipur lara saudara-saudara yang ada jauh disana. gambar diatas adalah group kentongan kesenian tradisional.
Dengan kerendahan hati mencoba menuliskan sedikit saja pengalaman saya dan juga teman-yang lain. Buat teman-teman atau siapa saja yang mau kasih masukan, saran dipersilahkan, Pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak, demikian juga dengan tulisan ini jauh rasanya dari sempurna karna sempurna itu hanya milik Dia.
semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat kita semua amin.
start gerak jalan 3 2 1 ya... kiri kiri kiri satu dua tiga empat yang pasti bukan lagi belajar berhitung tapi itu aba-aba temen-temen kita yang penuh semangat ikut lomba gerak jalan walau udara panas dan nafas ngos-ngosan tapi tetep semangat